New Zealand

Bulan Agustus lalu saya bersama 5 teman saya yaitu Demas, Felly, Gerson, Aris dan Yola merencanakan untuk jalan-jalan ke New Zealand. Awalnya teman saya sudah membeli tiket lebih dulu dan kami menyusul. Kami pergi dengan pesawat Air Asia dengan harga 6,7 juta termasuk bagasi. Meskipun kami harus transit sekitar 12 jam di Kuala Lumpur tetapi kami tetap enjoy dengan trip ini. Kami akan road trip dari Auckland – Wellington-Hammer Springs – Christchurch – Queenstown.

Day 1

Jakarta-Auckland

Kami berangkat dari Jakarta pk 08.35 dan tiba di Kuala Lumpur pk 11.35, sedangkan kami baru akan terbang ke Auckland pk 23.00. Kami kemudian keluar dari bandara dan mencari makan di Kuala Lumpur dan berjalan-jalan sebentar disana. Setelah sore kami kembali ke bandara untuk siap-siap terbang ke Auckland. Ternyata pesawat kami sempat transit di Gold Coast dan hanya masuk imigrasi untuk bertukar pesawat menuju Auckland.

Day 2

Auckland

Kami tiba di Auckland pk 04.10pm dan kami langsung mengambil rental mobil di bandara yang sudah di booking dari Indonesia, lalu menuju hotel. Kami menginap di Juicy Snooze. Di sini saya hanya menyewa kamar untuk 4 orang karena teman saya yang 1 menyusul. Kami menginap 2 malam di hotel ini, hotel cukup bersih tetapi agak kecil dan kamar mandi ada di luar. Tetapi kamar mandi juga bersih dan dengan harga cukup terjangkau, kami menginap 2 malam dengan harga 1.915.000 rupiah selama 2 malam untuk 5 orang.

Kami sampai di hotel sudah malam dan kami hanya makan malam di resto yang lumayan terkenal pizzanya yaitu That’s Amore, setelah itu kami pulang ke hotel untuk istirahat karena sudah lelah karena transit yang cukup lama.

IMG_9969

Day 3 

Auckland

Cafe Mont

Pagi ini kami breakfast di Cafe Mont di daerah Mt Eden. Cafe ini cukup bagus da makanannya cukup enak. Harga masih terjangkau dan tempat nya cukup pewe. Donat disini cukup terkenal juga dan kami memesan beberapa macam jenis kue dan burger juga.

IMG_9970IMG_9973IMG_9975

IMG_0343

Cafe Mont Address: Unit 4/66 Mount Eden Rd, Mount Eden, Auckland 1024, New Zealand
Phone: +64 9-623 0802

Major Sprout

Dari Cafe Mont kami mengunjungi Major Sprout, karena teman saya mau bertemu dengan temannya di tempat ini. Di Major Sprout kami hanya minum-minum saja karena kami masih kenyang hehe.. Kami juga berfoto-foto di tempat ini.

IMG_9976IMG_0035IMG_9981IMG_0046IMG_9995

Major Sprout Address: 21 Graham St, Auckland, 1010, New Zealand

Auckland Bridge Climb & Bungy

Perjalanan selanjutnya kami menuju Auckland Bridge Climb karena Demas mau mencoba bungy jumping yang terkenal disini. Hanya Demas yang akan mencoba dan kami akan menunggu dan berjalan-jalan di sekitar Auckland Bridge. Jika tidak ingin bermain kita bisa juga membayar untuk ikut naik ke atas tetapi hanya menyaksikan orang-orang yang bermain.

Setelah mengantar Demas, kami menyetir ke Auckland Bridge. Dari sana kita juga melihat orang-orang yang terjun dari kejauhan. Karena winter, anginnya sangat kencang sekali. Sambil menungu Demas kami menunggy disini.

IMG_0020IMG_0023IMG_0339IMG_0096IMG_0141

IMG_0050

Burg’z Burgers

Karena perjalanan cukup jauh, kami makan malam di Burg’z Burger yang lumayan terkenal di Auckland. Disini cukup ramai dan burger nya memiliki banyak rasa daging dan yang terkenal adalah daging rusanya. Harga masih masuk akal sekitar 100 ribuan jika dikalikan ke rupiah.

Tempat nya cukup enak dan bagus dan pelayan nya pun ternyata orang Indonesia yang magang disini. Banyak anak-anak muda juga disini dan tempat ini ada beberapa banyak macam resto yang terletak di Elliott Street bukan hanya Burg’z burger saja.

IMG_0150IMG_0153

Burg’z Burger
39- 41 Elliott Street | Elliott Stables, Shop M1, Auckland Central, Auckland 1010, New Zealand
+64 21 128 4029

Giapo Ice Cream

Sebelum meninggalkan Auckland, kami menutup makan malam dengan dessert Giapo ice cream yang terkenal di kota ini. Toko kerajinan es krim modern ini bereksperimen dengan produk alami Selandia Baru berkualitas tinggi untuk memberi kamu kombinasi rasa terbaik dalam bentuk unik.
 IMG_2416
Modern parlour featuring handmade ice cream, gelato & sorbet in traditional & adventurous flavours.
 
Address : 12 Gore St, Auckland, 1010, New Zealand
Phone : +64 9-550 3677

Day 4 

Auckland – Wellington

Mt Eden

Perjalanan hari ini kami akan pindah kota ke Wellington. Disini kami rental mobil untuk melakukan road trip. Perjalanan pertama kami akan mengejar sunrise di Mt Eden, pagi-pagi sekali kami sudah berangkat menuju Mt Eden. Karena winter angin sangat kencang sehngga cukup dingin sekali dan cukup menusuk saat kam turun dari mobil.

Kami mulai mendaki ke atas dalam keadaan masih gelap dan sangat sepi, tetapi saat sampai di puncak kami sangat merasa puas karena begitu indah sekali. Kami dapat melihat kota Auckland dari puncak dan menikmati sunrise yang sangat bagus. Worth it sekali  untuk melihat sunrise disini. Pemandangan dari atas  puncak seperti pemandangan di film La La Land.

IMG_0345IMG_2428IMG_2433IMG_2438IMG_2467IMG_2469IMG_2481IMG_2489DCIM100MEDIA

Hobbiton Mata – Mata

Perjalanan selanjutnya kami menuju Hobbiton yaitu tempat wisata terkenal di New Zealand yaitu tempat syuting film terkenal Lord Of The Ring. Disini kita akan tour menggunakan bus yang sudah disediakan dan sudah ada guide yang akan menjelaskan. Tempat ini luar biasa bagus seperti yang ada di film tersebut. Harga tiket masuk sekitar 62,76 US$ sudah termasuk bus, tour selama 2 jam dan akan diberikan bir yang enak saat terakhir.

Salah satu daerah peternakan di Matamata menjadi lokasi pengambilan gambar untuk trilogi The Lords of The Rings dan The Hobbits. Area penggembalaan ternak seluas 500 hektare disulap menjadi desa tempat tinggal Frodo. Butuh waktu bertahun-tahun untuk mengubah bukit-bukit hijau di sana menjadi Hobbiton persis seperti yang digambarkan di novelnya.

Sampai sekarang desa Hobbiton masih dipertahankan, karena masih digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar untuk film The Hobbit. Tetapi saat tidak digunakan untuk lokasi film, Hobbiton dibuka untuk wisata.

IMG_0250IMG_0253IMG_2459IMG_0178IMG_0182IMG_0199IMG_0202IMG_0213IMG_0230IMG_0245IMG_0273IMG_0277

IMG_0294IMG_0299IMG_0306IMG_0316IMG_0319IMG_0327

Waitomo Glowworm Caves

Gua-gua Waitomo, terletak tepat di luar kota Waitomo di North Island  Selandia Baru, merupakan gua yang terkenal karena populasi yang cukup besar dari cacing-cacing bercahaya yang hidup di gua. Cacing bercahaya atau Arachnocampa luminosa adalah mahluk kecil, yang menghasilkan cahaya biru-hijau dan ditemukan secara eksklusif di Selandia Baru.

Sayangnya di tempat ini kita sama sekali tidak diijinkan untuk foto, jadi kita hanya menikmati keindahan gua tersebut dan hanya bisa diingat di memory saja. Tiket masuk sekitar 450 US$.

Gua-gua Waitomo pertama kali dieksplorasi pada tahun 1887 oleh kepala suku Maori lokal, Tane Tinorau didampingi oleh surveyor Inggris Fred Mace. Penduduk Maori lokal mengetahui keberadaan Gua-gua tersebut, tapi gua-gua bawah tanah ini tidak pernah secara luas dieksplorasi sampai Fred dan Tane pergi untuk menyelidiki. Mereka membangun rakit batang dan rami dan dengan lilin di tangan, menelusuri gua yang dialiri oleh sungai bawah tanah.

Ketika mereka memasuki gua, mereka kagum dengan cahaya cacing-cacing di langit-langit gua yang berkelap-kelip. Saat mereka melakukan perjalanan lebih jauh ke dalam gua mereka juga takjub oleh formasi batu kapur di dalam gua.

Gembira pada penemuan mereka, mereka kembali berkali-kali untuk menjelajahi lebih lanjut, dan saat Tane kembali sendirian kesana, dia menemukan menemukan pintu masuk ke gua yang lebih mudah diakses, dan yang sekarang tetap menjadi pintu masuk gua saat ini. Pada 1889 Tane Tinorau telah membuka gua untuk para wisatawan. Tane Tinorau dan istrinya Huti, memandu para wisatawan dengan bayaran yang murah. Pada tahun 1906 administrasi gua diambil alih oleh pemerintah. Mereka sekarang menerima persentase dari pendapatan gua dan terlibat dalam pengelolaan dan pengembangan gua.

Photo : http://versesofuniverse.blogspot.co.id

Selesai sudah perjalanan kami hari ini, kami meninggalkan kota Auckland dan akan melanjutkan road trip menuju kota Wellington. Perjalanan akan memakan waktu sekitar 6 jam menuju kota Wellington. Jalanan yang sangat sepi dan gelap sekali sangat tenang untuk tinggal disini. Kami sempat berhenti untuk mengisi bensin dan makan malam sebelum kami sampai di hotel.

Di Wellington kami menginap di hotel The Cambridge Hotel. Disini ada kamar untuk 5 orang dan bisa menambag extra bed. Hotel di New Zealand hampir semua memiliki kamar besar sehingga kami bisa tinggal dalam 1 kamar. Kami menginap di Cambridge hotel selama 2 malam dengan harga 2.699.000 rupiah sudah termasuk 2 malam.

Day 5

Wellington

Floriditas Cafe & Restaurant

Setelah berjalan sekitar 4 jam lalu kami memilih restoran untuk brunch di Floriditas Cafe, resti ibi sangat terkenal dengan egg benedictnya. Saat kami datang resto ini sangat dipenuhi oleh banyak pengunjung, sayangnya pelayanan sangat lama sekali. Hampir 1 jam rasanya makanan kami baru keluar.

Kami memesan egg benedit yang disajikan dengan roti dan ham. Sayangnya saya merasa ham saya cukup kering dan menurut saya biasa saja tidak sampai yang enak sekali. Setidak nya sudah mencoba dan tau rasa egg  benedict disini.

IMG_0508IMG_0509IMG_0510

Energetic, all-day operation serving updated NZ fare in a high-ceilinged, 1930s-style space.
 
Address : 161 Cuba St, Te Aro, Wellington 6011, New Zealand
Phone : +64 4-381 2212

Stuart Macaskill Lakes

Di perjalanan kami melewati Stuart Macaskill Lakes yaitu twin lakes atau yang terkenal dengan sebutan danau kembar. Kami hanya berfoto sebentar dan langsung melanjutkan perjalanan lagi.

IMG_0511IMG_0513IMG_0523IMG_0525DCIM100MEDIADCIM100MEDIA

Martinborough Wine Centre

Martinborough merupakan kawasan anggur Selandia Baru yang terkenal dan rumah bagi sejumlah perkebunan anggur. Terkenal akan Pinot Noir-nya, jenis anggur yang paling banyak ditanam di kawasan ini, perkebunan anggur Martinborough juga memproduksi Sauvignon Blanc yang hebat itu. Disini kita cukup membayar sekitar 100 ribu rupiah per orang untuk kita dapat mencicipi segala macam wine sampai puas. Perkebunan anggur Marlborough diakui sebagai beberapa tempat terbaik di dunia. Harga wine disini juga berbagai jenis dari yang murah hingga yang mahal.

IMG_0736IMG_0737IMG_0648IMG_0682IMG_0770

Sebelum meniggalkan Martinborough kami juga mengunjungi lahan orang lain yang kami masuki hanya untuk berfoto dan melihat banyak biri-biri dari dekat.

IMG_0734IMG_0738

Putangirua Pinnacles

Kali ini ke Putangirua Pinnacles atau yang biasa disebut sebagai The Pinnacles. Ini merupakan formasi geologi dari bebatuan yang menjulang di tengah hutan hijau. Letak tepatnya ada di Aorangi Ranges, North Island, Selandia Baru. Dalam film Lord Of The Ring Return of The King, The Pinnacles jadi latar dalam adegan Path of the Dead. The Pinnacles terbuka untuk dijadikan trek jalan santai atau berkemping. Karena di sana ada jalur untuk trekking dan juga tersedia area untuk kemping.

YKBF9079IMG_0612IMG_0614IMG_0643IMG_0642IMG_0941

Karena sudah mulai gelap maka kami turun dan melanjutkan perjalanan lagi menuju Wellington, kami makan malam dan kembali istirahat di hotel karena besok kami akan pindah kota lagi yaitu menuju Hammer Springs.

Day 6

Wellington-Hammer Springs

Pagi ini kami sudah jalan dan menunggu di kapal, karena hari ini kami akan pindah kota ke Hammer Springs. Kami menyebrang menggunakan kapal untuk menuju sana juga dengan mobil yang kami gunakan. Kami tidur di kapal kurang lebih 2/3 jam. Setelah sampai kami langsung melanjutkan road trip kami dan makan karena kami belum sarapan.

Perjalanan kali ini sangat jauh sehingga kami hanya transit di kota ini, kami sempat menuju tempat sky diving karena teman kami Demas ingin mencoba sky diving yang terkenal di kota ini. Meskipun sky diving di Hammer Spring bukan yang terindah di dunia melainkan di Queenstown yang merupakan tertindah di dunia. Sayangnya saat kami sampai di tempat sky diving, Demas tidak bisa bermain karena saat itu cuaca sedang tidak baik.

Setelah agak kecewa karena tidak dapat bermain maka kami melakukan perjalanan yang masih cukup jauh, tetapi di kota ini kami sering berhenti di  jalan untuk berfoto karena banyak pemandangan yang bagus dan indah. Kota ini sangat sepi sekali dan tidak ada apa-apa sehingga kami hanya bermalam 1 malam disini sebelum kami melanjutkan perjalanan menuju Christchurch besok.

Kami menginap semalam di Alpine Adventure Holiday Park yang kami booking dari Agoda. Hotel ini cukup lucu karena berada seperti satu rumah sendiri dan kami mendapat kamar yang cukup besar untuk 8 orang padahal kami hanya memesan untuk 6 orang. Harga per malam sekitar 1.059.000 rupiah.

IMG_7056IMG_0798IMG_0810IMG_0818IMG_0830IMG_0840IMG_0878IMG_0955IMG_0857IMG_0861

Day 7

Hammer Springs-Christchurh

Waiau River

Kami berangkat pagi ini dari kota Hammer Springs menuju tempat wisata pertama kami yaitu Waiau River.

Waiau River is the largest river in the Southland Region of New Zealand. It is the outflow of Lake Te Anau, flowing from it into Lake Manapouri 10 kilometres (6 mi) to the south, and from there flows south for 70 kilometres (43 mi) before reaching the Foveaux Strait 8 kilometres (5 mi) south of Tuatapere. It also takes water from Lake Monowai.

The Upper Waiau River that flows between Lakes Manapouri and Te Anau doubled as the fictional River Anduin at the end of the first film of The Lord of the Rings film trilogy, for the scenes where the Uruk-hai chase the Fellowship along the river banks. A proposal that a 2-kilometre (1.2 mi) stretch of river below the area known as Balloon Loop be named the Anduin Reach to honour New Zealand film maker Peter Jackson for his use of the area as the River Anduin was rejected by the New Zealand Geographic Board in April 2009.

IMG_1211IMG_1019IMG_1029IMG_1230DCIM100MEDIAIMG_1140

Frog Rock

Saat kami sedang meanjutkan perjalanan kami menemukan sebuah batu besar yang dikenal dengan nama Frog Rock. Kami berhenti sebentar disini untuk mengambil foto karena jalanan yang begitu sepi. Karena salah satu teman kami penasaran di atas ada apa, maka Demas naik ke atas dan di atas ada rel kereta api yang bagus untuk di foto. Kami harus memanjat ke atas untuk bisa mellihat rel kereta tersebut.

The Weka Pass between the northern end of the Canterbury Plains and the Amuri district has many weathered limestone outcrops. Their shapes sometimes suggest names – this one is known as Frog Rock.

IMG_1059IMG_1060IMG_1189IMG_1079IMG_1092IMG_1119

Christchurch

Antiqua Boat Sheds and Cafe

Kami melanjutkan perjalanan sambil mencari tempat istirahat karena sudah menyetir cukup jauh. Hari ini kami akan pindah kota menuju Christchurch. Saat kami di New Zealand 2 blogger terkenal anak jajan juga sedang berada disini sehingga kami melihat beberapa tempat yang dituju, yaitu Antiqua Boat Sheds and Cafe.

Di cafe ini banyak minuman dan juga kue-kue menarik, sayangnya saat kami datang kota ini sedang hujan sehingga kami hanya bisa duduk sambil menikmati kue dan minuman cokelat yang kami beli. Cafe ini cukup unik yaitu kita bisa menggunakan kapal untuk berkeliling tetapi sayangnya hujan sehingga kami tidak bisa mencobanya. Rata-rata kue dan minumannya masih termasuk harga normal dan memiliki tempat yang nyaman untuk beristirahat sebentar. Cuaca di kota Christchurch lebih dingin dibnding sebelumnya dan juga angin yang sangat kencang.

IMG_1241IMG_1242IMG_1593IMG_1258IMG_1260IMG_1262IMG_1270

Address : 2 Cambridge Terrace, Christchurch Central, Christchurch 8013, New Zealand
Phone : +64 3-366 6768
Kami melanjutkan perjalanan yang masih cukup jauh untuk menuju hotel kami. Kami menginap di YHA Christcurch. Hotel ini merupakan hotel paling bagus selama kami menginap di New Zealand. Hotel ini sangat modern dan memiliki design yang cukup bagus. Kami mengambi kamar untuk 4 orang, dan 2 teman kami di kamar yang sharing dengan orang lain. Harga kamar per malam yaitu sekitar 998.000 rupiah saja. Kami berberes sebentar dan kemudian pergi untuk makan malam di daerah dekat hotel kami.

Orleans Restaurant

Kami makan malam di Orleans yang tidak jauh dari hotel kami, resto ini cukup modern. Kami memilih menu yang bisa dimakan untu 4-5 orang karena porsi yang cukup besar. Kami memesan waffle fries dan ikan. Makanan cukup enak dan kami juga minum bir disini karena bir disini harganya cukup murah. Hanya saja tempatnya lumayan gelap tetapi suasananya cukup nyaman. Harga makanan di resto ini juga masih terjangkau sesuai dengan makanannya.

IMG_E8685IMG_E8686Address : 89 Lichfield St, Christchurch Central, Christchurch 8011, New Zealand

Phone : +64 3-365 7312

Day 8

Christchurch-Queenstown

Mackenzies Cafe Bar and Grill

Pagi ini kami akan berpindah ke kota Queenstown, sebelumnya kami akan berkeliling terlebih dahulu di Christchurch. Angin disini pagi ini sangat kencang sekali sampai pintu lobbu hotel kami bahkan palang di jalan pun terbang dan bergoyang. Kami memakan waktu sekitar 3 jam perjalanan untuk menuju Lake Tekapo. Jam 11 siang kami sampai dan kami langsung makan siang di resto yang juga direkomendasi oleh anak jajan yaitu Mackenzies Cafe Bar Grill.

Daging yang langsung di grill di atas stone yang sudag disediakan, pemandangan resto ini adalah langsung ke Lake Tekapo yang sangat indah. Disini juga terdapat toko souvenir yang cukup besar dengan barang yang cukup banya jenis dan juga lucu-lucu.

IMG_1862IMG_1701IMG_1702IMG_1905IMG_1906State Highway 8, Lake Tekapo 7999, New Zealand

Phone : +64 3-680 6886

Lake Tekapo

Lake Tekapo adalah kota kecil yang terletak di antara Christchurch dan Queenstown. Kota ini menjadi persinggahan utama traveler yang melakukan perjalanan dari Christchurch ke Queenstown atau sebaliknya. Dengan mobil, Lake Tekapo bisa dicapai 3 jam dari Christchurch atau 3,5 jam dari Queenstown. Pemandangan disini sangat bagus sekali, foto tanpa diedit pun hasilnya bagus.
Biasanya para turis bisa berfoto dan melihat keindahan danau Tekapo ini di sekitar Church of the Good Shepherd saja. Gereja tua yang dibangun tahun 1935 ini merupakan atraksi utama yang wajib disinggahi di Lake Tekapo. Bangunan cantik ini cukup fotogenik diambil gambarnya dari berbagai sudut. Tidak heran kalau gereja ini menjadi gereja yang paling banyak difoto di seluruh New Zealand.
IMG_1384
IMG_1283
IMG_1359IMG_1400IMG_1409IMG_1442IMG_1614
IMG_1710IMG_1753IMG_1756IMG_1761IMG_1867

Aoraki Mt Cook Village – Tasman Glacier 

Perjalanan dari Lake Tekapo yaitu kami menuju Mt Cook. Kami mengendarai mobil juga cukup jauh, selama perjalanan pemandangan menuju Mt Cook benar-benar sangat indah. Masih ada salju di sekitar perjalanan menuju kesana. Disini juga terkenal dengan Tasman Glacier nya. Kami berfoto-foto setiap jalan yang kami lewati karena jalanan juga sepi. Kami menikmati setiap pemandangan yang kami lewati.

Sampai di Mt Cook kami harus melakukan sedikit hiking yang pertama melihat Tasman Glacier terlebih dahulu baru hiking menuju puncak Mt Cook untuk melihat pemandangan yang jauh lebih bagus lagi.

Mount Cook adalah pusat dari gunung-gunung tertinggi dari gletser terpanjang dengan puncaknya yang amat tinggi diselimuti salju abadi. Di sini juga terdapat jalur bersepeda Selandia Baru yang terpanjang, di mana anda dapat menjelajahi pedesaan dalam taman nasional hingga lembah-lembah yang dikelilingi pahatan es alami.

Mt Cook National Park (juga dikenal sebagai Aoraki National Park) merupakan nuansa alpine paling murni – dengan puncak pencakar langit, gletser, dan padang salju abadi; semuanya terbentuk di bawah langit berhias bintang.

Mt Cook, gunung tertinggi di Selandia Baru, membantu Sir Edmund Hillary mengembangkan keterampilan mendakinya untuk menaklukkan Everest. Menurut legenda Ngai Tahu, Aoraki dan tiga saudaranya merupakan putra dari Rakinui, Ayah Sang Langit. Saat berlayar di lautan, perahu kano mereka menabrak karang. Saat mereka berusaha naik ke permukaan kano, angin selatan yang membekukan mengubah mereka menjadi batu. Perahu kano menjadi South Island (Te Waka o Aoraki); Aoraki dan para saudaranya menjadi puncak Southern Alps.

Aktivitas Penting

Bersepeda santai  

Bersepeda santai sepanjang tepi Lake Pukaki menjadi aktivitas bersantai yang menyenangkan dengan pemandangan pegunungan dan gletser yang indah bagai lukisan.

Pemandangan gletser dan bermain ski

Helikopter dan pesawat ski menyediakan akses ke gletser di taman yang terkenal. Tasman Glacier merupakan pilihan utama bagi pemain ski tingkat menengah, sedangkan gletser Murchison, Darwin dan Bonney menjanjikan kesenangan bagi pemain ski tingkat lanjut. Mendarat di antara formasi es dan gua-gua bawah tanah merupakan awal dari pengalaman tak terlupakan. Dari Oktober hingga Mei, Anda bisa menjelajahi danau Tasman Glacier dengan perahu.

Berjalan kaki di gunung

Terdapat 10 jalur pendek untuk berjalan kaki, dimulai di dekat perkampungan. Semua jalur telah dibangun dan ditandai dengan baik. Red Tarns Track, Kea Point dan Hooker Valley Track masing-masing memakan waktu sekitar dua jam untuk pulang pergi. Bagi pendaki gunung yang lebih berpengalaman, terdapat tiga rute melintasi gunung – melalui perlintasan Mueller, Copland dan Ball.

Kiat Penting

  • Pendaki tidak membutuhkan izin, namun diminta melengkapi formulir tujuan perjalanan di Department of Conservation Visitor Centre
  • Anda bisa meminta bantuan pemandu lokal selama beraktivitas pendakian, berjalan kaki dan ski gletser
  • Pendakian di musim dingin adalah olah raga ekstrem – hanya dianjurkan bagi pendaki gunung berpengalaman yang telah melakukan persiapan dengan baik
  • Cuaca bisa berubah dengan tiba-tiba – bersiaplah menghadapi hujan salju yang lebat, angin dingin dan/atau kencang
  • Taman ini memiliki bandara yang melayani penerbangan komersial domestik dan penyelenggara penerbangan wisata.

Info lengkap : http://www.newzealand.com

IMG_1959IMG_1813IMG_1816IMG_1799IMG_1961IMG_1972IMG_1553IMG_1557IMG_2231IMG_1544IMG_2034

Ferg Burger

Kami melakukan perjalanan selanjutnya menuju kota Queenstown. Queenstown adalah kota terakhir kami yang artinya lusa sudah pulang. Sebelum ke hotel kami akan mencoba burger yang sangat terkenal yaitu Ferg Burger. Queenstown merupakan kota yang sangat dingin dibandingkan dengan kota lainnya. Malam hari saat kami sampai ternyata burger ini memang sangat ramai, sampai kami harus waiting list di depan resto tersebut. Banyak sekali turis yang sedang antri, kami memesan dahulu sebelum kami mendapat tempat duduk. Cuaca sangat dingin saat itu sampai kami harus berdir dekat heater untuk menghangatkan tubuh. Ferg Burger termasuk lima burger terbaik di dunia.

Restoran di Selandia Baru dibuka Februari 2001 di sebuah gang terpencil yang dikenal dengan Cow Lane. Namun, popularitas restoran burger ini di negeri Kiwi kian besar. Mendorongnya pindah ke tempat yang jauh lebih besar, yakni di jalan raya paling sibuk di kota Queenstown, empat tahun kemudian. Pada 2011, Fergburger kembali diperluas, kali ini berdampingan dengan toko roti Fergebaker. Fergburger mengadopsi strategi penamaan yang kuat. Litte Lamby, contohnya, adalah burger domba Selandia Baru dengan potongan tomat segar dan jelly daun mint.

IMG_2045IMG_2048IMG_2050IMG_2051IMG_2052
Busy joint known for high-end, inventive burgers made with beef, chicken & other exotic proteins.

Address : 42 Shotover St, Queenstown 9300, New Zealand
 Phone : +64 3-441 1232

Setelah selesai makan malam kami pun kembali ke hotel untuk beristirahat. Selama di Queenstown kami menginap di Queenstown Top 10 Holiday Park. Disini kami memesan kamar untuk 6 orang dan kami akan menginap selama 2 malam. Harga kamar kami untuk 2 malam yaitu 3.015.000 rupiah. Hotel ini paling mahal karena Queestown merupakan kota paling ramai di New Zealand. Kamar cukup bagus dan standard yaitu 2 bunk bed dan 1 double bed. Besok di pagi hari saya, Aris dan Demas akan bersiap-siap untuk pergi ke N Zone Sky Diving 🙂

Day 9

Queenstown

N Zone Sky Dive

Pagi ini saya, Aris, dan Demas menuju N Zone Sky Dive yang meupakan spot terbaik di dunia untuk mencoba Sky Dive. Tadinya saya tidak berani mencoba tetapi karena rasa penasaran saya memberanikan diri untuk mencoba. Biaya sky diving disini sekitar 3,5 juta rupiah tetapi karena kami ingin memakai photografer dan video maka total biaya kurang lebih sekitar 6 juta rupiah. Kita akan mendapatkan foto dan video di dalam 1 usb yang sudah disiapkan nantinya.

Pertama kami akan dibriefing bagaimana cara dan posisi yang harus kita ingat pada nanti saat turun dari pesawat. Lalu kami harus mengisi form dan tanda tangan terlebih dahulu, lalu kami akan menonton video pendek cara sky dive yang benar. Setelah itu kami akan berganti baju dan siap untuk naik ke pesawat bersama tandem masing-masing. Pada saat di atas cuaca sangat dingin yaitu minus 21 derajat pada saat itu, dan kami bertiga yang akan terjun duluan. Saat di atas perasaan luar biasa canpur aduk dan deg-degan.

Demas akan terjun duluan setelah itu saya, pada saat terjun jantung terasa super geli karena kecepatan yang super kencang dan saat balon udara terbuka baru saya merasa aman. Pemandangan benar-benar indah kita bahkan melihat gunung es dari atas sana dan tidak terlalu terasa dingin. Setelah mencoba saya benar-benar tidak merasa menyesal, dan super worth it untuk dicoba. Karena N Zone merupakan spot sky diving terbaik di dunia. Lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali.

IMG_3699DCIM100GOPRODCIM100GOPRODCIM100GOPRODCIM100GOPRODCIM100GOPROIMG_2222DCIM100GOPRO

Nzone Skydive Queenstown

Skydiving center in Queenstown, New Zealand

Address : 35 Shotover St, Queenstown 9300, New Zealand
Phone : +64 3-442 5867

Milford Sound

Milford Sound awalnya diabaikan oleh penjelajah Eropa, karena waktu mereka masuk ke wilayah ini hampir hampir tidak dapat keluar. Kapten kapalPelayaran seperti James Cook, yang melewati Milford Sound, juga takut berkeliaran terlalu dekat dengan lerenggunung yang curam, takut dengan kondisi angin yang menimbulkan suara yang menderu.

Fiord adalah taman bermain untuk Maori setempat yang mempunyai pengetahuan laut setempat termasuk pola pasang surut dan pola makan ikan dari generasi ke generasi sebelum kedatangan eropa. Fiord itu tetap belum ditemukan oleh para pelayar, hingga seseorag yang bernama KaptenJohn Grono menemukannya pada tahun 1812 dan menamakannya Milford Haven dan menganggap sebagai tanah kelahirannya di Wales. Selanjutnya tempat ini berganti nama dari Milford Haven menjadi Milford Sound.

Fiord Land merupakan salah satu daerah yang sering dieksplorasi oleh masyarakatSelandia Baru sampai abad ke-20, menyebabkan keindahan alam Milford Sound sangat menarik dan terkenal secara nasional dan internasional, dan berkaitan dengan penemuan MacKinnon pada 1888, daerah ini menjadi bagian dari Milford Track yang baru, ini adalah sebuah jalur awal pariwisata. Pada tahun yang sama, terowongan antara SungaiHollyford dan Sungai Cleddau ditemukan, di mana terowongan itu untuk dikembangkan sekitar enam puluh tahun kemudian untuk menyediakan akses jalan.

(Wikipedia)

Kami menyetir bolak-balik sekitar 7 jam menuju Milford Sound, sayangnya adalah saat di pertengahan jalan kami diberitahu oleh polisi bahwa sebelum jam 5 sore kami harus kembali karena jalanan akan ditutup dan kami tidak bisa pulang jika jalanan ditutup. Saat itu ada sedikit banjir yang biasa sekali, tetapi di luar begeri beda sekali dengan Indonesia. Kami di sana tidak sampai 1 jam hanya berfoto sebentar dan langsung kembali lagi. Harusnya disini bisa naik kapal untuk berkeliling melihat Milford Sound.  Di tengah-tengah perjalanan Te Anau ke Milford Sound, terdapat danau kecil dengan nama Mirror Lake. Danau berair tenang ini bisa digunakan untuk bercermin. Sedikit kecewa karena perjalanan yang cukup jauh dan kami hanya menikmati sebentar saja. Kami kembali untuk makan malam dan berbelanja di grochery terdekat untuk membeli oleh-oleh.

Sayangnya besok kami sudah harus pulang, seharusnya extra 1 hari untuk mengexplore kota Queenstown yang termasuk kota ramai disini. Kami membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang dan kami pun kembali untuk packing dan beristirahat karena besok pagi kami akan kembali ke Auckland.

IMG_2106IMG_2107IMG_2128IMG_2134IMG_2115IMG_2126IMG_2127IMG_2160IMG_2184IMG_2216

Day 10

Queenstown-Auckland

Hari ini setelah sarapan kami langsung menuju bandara di Queenstown. Kam terbang dari Queenstown menuju Auckland karena kami kembali ke Indonesia dari Auckland. Kami menunggu flight kami yaitu pk 19.30. Perjalanan yang cukup panjang karena kam akan transit di Gold Coast terlebih dahulu dan transit di Kuala Lumpur cukup lama sekitar 12 jam baru setelah itu sampai di Indonesia.

Tetapi liburan kali ini sangan menyenangkan karena semua kami atur sendiri dan perg dengan teman-teman yang menyenangkan. Hampir semua tempat kami kunjungi, road trip dari utara sampai selatan. Jika ikut tur pasti tidak akan puas dan bisa mengunjungi semua tempat dan bahkan berhenti-berhenti di jalan. Selesai sudah liburan saya mengunjungi New Zealand kali ini, thankyou buat teman-teman saya yaitu Demas, Aris, Felly, Yola, dan Gerson yang sudah membuat liburan ini sangat nyaman, God Bless 🙂

Ini adalah itinerary aku dan sebagian cost yang waktu itu sempat dibuat, tetapi ada beberapa yang berubah tetapi so far hampir sama 🙂

CHJJE4635

Tinggalkan komentar